Wednesday, January 20, 2010

Mari berjiwang part 2

Wednesday, January 20, 2010





Akukah itu?


Akukah
yang seringkali tewas
dalam mengemudikan perasaan
dari samudera impian

Adakah
kekuatan itu milikku
demi mengakui hakikat bernama realiti
bahawa aku seringkali kecundang
dilambung ombak perasaan

Ah..hati...
kenapa diamuk resah dan kecewa
sedang aku sedar
hakikat cinta itu tidak semestinya bersatu
Permainan apakah ini
sering saja menumpahkan air mata?

Satu harapanku
sejak dulu dan selamanya
moga ketabahan itu milikku
hingga ke titik akhirnya...





Hakikat Sebuah Cinta


Sepi tak berbintang
beriramalah senandung luka
bersualah sekeping hati
melaung...
merintih...
menangis...
membisikkan puisi lara
bersama air mata kesedihan

Yang dulu amat dikagumi...
yang dulu amat disayangi...
yang dulu amat dihormati...
yang dulu amat disanjungi...

Tapi kini menjadi harapan
kecewa di dalam dada
luka, hampa dan derita
menjadi memori menyakitkan

Kini...
hanya tinggal sisa kenangan
yang mungkin menjadi kenyataan
luka lama di dalam dada
hanyalah takdir dan waktu
penentu segalanya...






Maafkan Aku Kesekian Kalinya...


Perlukah kujelaskan perasaan hatiku
yang tidak pernah berwarna
berdosakah diriku menoktahkan
ketika segalanya antara kita masih mewangi

Dan kini izinkan aku
menyusun maaf atas segalanya
tiada niat untuk melukai
namun keadaan memaksa

Aku sangat menyedari
tiada sudahnya antara kita
sekadar kau tahu
aku tak pernah menyintaimu lagi
Kenangan bersamamu telah mati
seperti mana kewujudan dirimu
yang tidak kuharapkan lagi

Buat yang terakhir
maafkan aku sekian kalinya
berikan sahaja ruang di antara kita
untuk melupakan...

Dan rindu ini
tidak perlu ada antara kita
itulah sesungguhnya.








'Aku harus menjadi diri
yang bukan sesiapa
tapi lilin membakar diri
berkorban dan terkorban
tak punya keinginan sendiri
demi insan yang kujunjungi
tinggallah dia dan keinginan
haruskah aku terus begini
sering bercanda dalam derita
ketawa dalam tangisan...'







0 comments:

Post a Comment

 
Design by Pocket